hello!!

waktu saat ini

Selasa, 16 September 2008



do you live a healthy life??

i suggest you ti try this veggie menu...

feel the taste of the real potato




or do you live this life???

lunch menu





happy lunch

Sabtu, 13 September 2008

healthy breakfast





so...

what kind of breakfast do you prefer?

chinese-dimsum


feeling hungry?

dimsum dari negeri tirai bambu

japanes-takoyaki


snack lezat persenbahan dari negeri sakura

dengan saos pekat yang gurih

bulat empuk

dengan tambahan cita rasa gurita didalamnya

wuuuuuow

yummy

japanese-tempura


wow rasa khas negeri sakura

tak hanya gurih

tp juga membuat kita ketagihan

apple-tart


tart apel yang ini pas rasanya

mau...??

gosong...??


hitam

keras

kecil

tapi masih menggoyang lidah

tart rasa coklat kayu manis

tinggal satu


lohh?!!!

mana eskrim yang ada disebelahnya??

siapa yang curi?

muffin

sarapan lezat dan bergizi

manis dan sehat

sebagai penambah tenaga yang menggiurkan di pagi hari

mau...?

Selasa, 09 September 2008


Apple Coffee Cake with a Cinnamon Swirl
A coffee cake is always a welcome treat with a cup of tea. Serve with a dollop of vanilla flavoured yogurt on the side and a dusting of cinnamon and icing sugar. Delicious!Makes 16 slices
1/2 cup (125 mL) light brown sugar1/2 cup (125 mL) peeled and very finely chopped BC brand apple2 tbsp. (30 mL) all purpose flour1/2 tsp. (2 mL) cinnamon 2 1/4 cups (550 mL) all purpose flour2 tsp. (10 mL) baking powder1 1/2 tsp. (7 mL) baking soda1/2 cup (125 mL) unsalted butter1 cup (250 mL) granulated sugar3 eggs1 tsp. (5 mL) vanilla1/2 cup (125 mL) sour cream
Preheat oven to 350°F (180°C). Generously grease a 10 inch (25 cm) bundt cake pan or tube pan. Lightly flour, shaking out excess and set aside. Combine brown sugar, apple, 2 tablespoons (30 mL) flour and cinnamon in a small bowl. Stir to blend. Set aside. Combine 2 1/4; cups (550 mL) flour, baking powder and baking soda in a bowl. Stir to blend. Set aside. In a large bowl, using an electric mixer, beat butter and sugar until smooth. Beat in eggs, one at a time until creamy. Add vanilla. Alternately beat in flour mixture with sour cream until blended. Spoon half the batter into prepared pan. Sprinkle with half the apple mixture. Spoon remaining batter over apple filling, spreading to make an even layer. Swirl batter with a knife to create a marble pattern. Bake in the centre of the preheated oven for 45 minutes or until a cake tester comes out almost clean. Remove and cool for 10 minutes in pan before turning out and cooling completely. Dust with icing sugar and cinnamon and serve with vanilla flavoured yogurt on the side, if you wish.
Per Serving:241.5 calories31.5 grams carbohydrates (57%)2.9 grams protein (5%)10.2 grams fat (38%)


Do you like crispy tempura? Tempura is deep fried vegetable or seafood, which is commonly eaten in Japan. If you know some tips, it's not so hard to make delicious tempura at home. All ingredients can be found easily at your local grocery stores. Actually, you can make tempura with almost anything. For example, tempura banana and tempura ice cream are tasty!



Basic Steps for Cooking Tempura:
Prepare the ingredients.
Make
tempura batter.
Heat vegetable oil in a deep pan to 340-350F degree.
Lightly dip ingredients in the batter and immediately fry them until crisp. It takes longer to fry vegetables than to fry seafood.
Drain tempura on a rack.
Serve right away with tentsuyu (tempura dipping sauce) or salt. Tempura is best served hot. *Grated daikon radish is a common condiment.

kue rasa jahe dari harvest

bs didapatkan di outletnya 

seharga Rp. 28.000,00

sate domba afrika yang menggoda

 Menyantap sate ayam atau kambing itu biasa. Tapi jika sate domba Afrika? Ini mungkin masih jarang terdengar. Tapi bagi pencinta kuliner, sate domba Afrika sudah akrab di telinga. Untuk menuntaskan rasa penasaran, saya mengunjungi kedai sate domba Afrika di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Buat Anda yang baru datang ke tempat ini, mungkin agak kesulitan mencari kedai ini. Namun, hampir semua orang di kawasan jalan K.S. Tubun mengenal kedai ini. Pemiliknya adalah Haji Ismail Coulubally, 50 tahun. Orang sekitar akrab memanggilnya Pak Haji.

Letak kedai Pak Haji agak menyempil di sebuah kawasan bangunan kuno tepat di samping Museum Tekstil.

Kalau yang ada di kepala Anda saat ini adalah sate dengan menggunakan tusuk seperti yang banyak dijual, pasti Anda akan kecele setelah melihat tampilan sate ini. Sate domba ini sama sekali tak mengenakan biting, melainkan lebih mirip daging barbeque, yang dipanggang dan disajikan tanpa tusuk. “Dari sananya memang tak memakai tusuk,” ujar Ismail.

kedai yang tampak sederhana dan hanya dipasangi peta Benua Afrika itu saat saya sambangi sudah terlihat sepi. Untung saja, berkat kebaikan Ismail, saya masih bisa mencicipi seporsi sate ini. Daging domba yang dipanggang itu terlihat menggoda. “Ini domba spesial,” kata pria asal Mali ini. Aromanya memang tak terlalu menusuk seperti sate kambing biasa, bahkan bau prengus-nya tak ada.
Domba yang dipilih adalah domba dari kawasan Cipanas, Jawa Barat. Menurut Ismail, domba ini merupakan domba kualitas terbaik. Herman, salah seorang pegawai di tempat ini, memperlihatkan kepada saya gambar saat domba-domba itu akan diangkut ke Jakarta. Domba yang dipilih sudah tanpa kepala dan kulit.

Meski banyak peminat, tempat ini hanya menghabiskan dua ekor domba. Karena itu, sate di kedai yang buka pada pukul 10.00 WIB ini sudah habis saat waktu menunjuk pukul 14.00 WIB. “Pak Andi Mallarangeng pernah kehabisan waktu datang ke sini,” kata Herman menunjuk juru bicara kepresidenan.
Sebelum sampai ke meja pelanggan, proses penyiapan sate ini cukup panjang. Daging domba yang dipotong menjadi 24 bagian kemudian dibakar di atas bara hingga 70 persen matang. Nah, uniknya, api dari bara itu tak boleh sampai menjilati daging. Karena itu, Herman sesekali menyemprotkan air agar api tak menyentuh daging. Potongan daging itu kemudian dimasukkan ke sebuah panci besar untuk kemudian diungkep di atas bara tersebut.
Setelah 20 menit, cairan lemak yang mengisi setengah panci kemudian dibuang. Daging lalu dipotong menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian dibakar lagi hingga matang dan tak ada lemak yang tersisa. “Ada orang yang pernah terserang stroke tetap datang ke sini dan kadar kolesterolnya tak naik,” kata Herman.
Masih ada proses yang harus dilewati, yaitu daging yang sudah dibakar itu dikumpulkan dalam sebuah panci yang lebih kecil. Nah, atraksi yang berbunyi glutak-glutuk pun dimulai. Daging tersebut rupanya dicampur dengan bumbu, seperti garam dan kaldu. Atraksi yang mirip seorang bartender mencampur minuman itu dimaksudkan agar bumbu meresap ke daging. Daging yang dikocok cukup lama itu akhirnya siap dihidangkan.
Daging yang sudah disusupi bumbu itu kemudian dihidangkan dengan irisan bawang Bombay. Untuk cocolannya, mustard berwarna kuning dicampur sambal Lampung yang pedas. Eit, jangan langsung mencocol daging dengan sambal. Agar sensasinya terasa, saya mencoba menyantap daging tanpa campuran sambal. Serat daging domba yang kasar memang masih terlihat mencolok. Saat gigitan pertama, daging rasanya menghantam-hantam lidah.
Mulut pun bergoyang-goyang mencabik-cabik daging yang empuk itu. Kemudian daging saya cocolkan ke sambal yang sedari tadi menggoda. Sambal yang dicampur. mustard itu memberikan sensasi rasa pedas manis yang aduhai. Irisan bawang Bombay menjadi pelengkap yang mantap. Sayang, saya tak bisa menikmati pisang tanduk goreng, yang seharusnya menemani sate ini.



Sambal khas Mali, saya sempat merasakan pedasnya huuuhhh…
Jika Anda kehabisan sate di kedai Ismail, pada malam hari datanglah ke Jalan Gajah Mada. Di antara deretan pedagang kaki lima dan penjual obat, ada pula warung sate domba Afrika milik Ferki. Tempat ini sama sekali tak ada hubungannya dengan kedai Ismail. “Saya mencobanya dengan cita rasa yang lebih lokal,” katanya.

Sate Domba Afrika jalan Gajah Mada 

Tak ada perbedaan yang mencolok. Hanya, daging sate di tempat ini lebih terasa kaldunya. Ferki mengakui campuran kaldunya memang dia perbanyak agar gurihnya lebih nyangkut. Mustard-nya pun tak dicampur seperti di kedai Ismail. Mustard dipisah dan sambalnya kurang terasa pedas. Untuk mendapatkan seporsi sate, uang yang mesti dirogoh Rp 35 ribu. Ingat, seporsi biasanya cukup untuk dua orang.